Menjadi Murabbi Itu Mudah
Judul Buku : Menjadi Murabbi Itu Mudah
Penulis : Muhammad Rosyidi
Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo
Cetakan Ke : 1
Tahun Terbit : Jumadatas Tsaniyah 1431 H/Juni 2010
Tebal Buku : xiv + 154 halaman
Aga Sekamdo pernah mengkomparasikan pertumbuhan kader Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Partai Keadilan di Indonesia. Keduanya memiliki sistem kaderisasi yang serupa; halaqah. Pada tahun 1954 (sekitar dua dasawarsa efektif kaderisasi) anggota Ikhwan telah mencapai 3 juta kader. Sedangkan pertumbuhan PK (kini PKS) jauh di bawah itu. Lalu, ia menyimpulkan: ada masalah dengan kaderisasi harakah di Indonesia ini.
Salah satu permasalahan serius kaderisasi dengan sistem halaqah adalah murabbi. Jika sebuah harakah hendak mencapai pertumbuhan kader yang tinggi dengan sistem ini, ia harus menyediakan murabbi dalam jumlah yang signifikan. Rekrutmen yang masif tidak akan berarti banyak jika setelahnya tidak di-follow up-i dengan halaqah karena kurangnya Murabbi. Tapi inilah permasalah yang menggejala hingga kini.
Usia tarbiyah yang lama bukan jaminan bahwa seorang kader siap menjadi murabbi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kader lama yang tidak kunjung siap menjadi murabbi. Ada pula yang terpaksa dalam ketidaksiapan. Jika kemudian ia belajar tentu akan menjadi lain ceritanya. Namun keterpaksaan itu sering berujung pada "pembubaran halaqah".
Buku Menjadi Murabbi Itu Mudah yang ditulis oleh Muhammad Rosyidi berusaha menyajikan solusi untuk menjawab permasalahan di atas. Judulnya yang menarik, mengajak kita optimis bahwa menjadi murabbi itu tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan persepsi awal yang mencerahkan ini, diharapkan kader dakwah siap diamanahi menjadi murabbi, siap memulai halaqah, dan sambil berjalan diharapkan terus meningkatkan kafaah-nya sebagai murabbi agar halaqahnya berjalan efektif.
Penulis : Muhammad Rosyidi
Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo
Cetakan Ke : 1
Tahun Terbit : Jumadatas Tsaniyah 1431 H/Juni 2010
Tebal Buku : xiv + 154 halaman
Aga Sekamdo pernah mengkomparasikan pertumbuhan kader Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Partai Keadilan di Indonesia. Keduanya memiliki sistem kaderisasi yang serupa; halaqah. Pada tahun 1954 (sekitar dua dasawarsa efektif kaderisasi) anggota Ikhwan telah mencapai 3 juta kader. Sedangkan pertumbuhan PK (kini PKS) jauh di bawah itu. Lalu, ia menyimpulkan: ada masalah dengan kaderisasi harakah di Indonesia ini.
Salah satu permasalahan serius kaderisasi dengan sistem halaqah adalah murabbi. Jika sebuah harakah hendak mencapai pertumbuhan kader yang tinggi dengan sistem ini, ia harus menyediakan murabbi dalam jumlah yang signifikan. Rekrutmen yang masif tidak akan berarti banyak jika setelahnya tidak di-follow up-i dengan halaqah karena kurangnya Murabbi. Tapi inilah permasalah yang menggejala hingga kini.
Usia tarbiyah yang lama bukan jaminan bahwa seorang kader siap menjadi murabbi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kader lama yang tidak kunjung siap menjadi murabbi. Ada pula yang terpaksa dalam ketidaksiapan. Jika kemudian ia belajar tentu akan menjadi lain ceritanya. Namun keterpaksaan itu sering berujung pada "pembubaran halaqah".
Buku Menjadi Murabbi Itu Mudah yang ditulis oleh Muhammad Rosyidi berusaha menyajikan solusi untuk menjawab permasalahan di atas. Judulnya yang menarik, mengajak kita optimis bahwa menjadi murabbi itu tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan persepsi awal yang mencerahkan ini, diharapkan kader dakwah siap diamanahi menjadi murabbi, siap memulai halaqah, dan sambil berjalan diharapkan terus meningkatkan kafaah-nya sebagai murabbi agar halaqahnya berjalan efektif.
download menjadi murobbi itu mudah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar