Pernikahan adalah pertemuan dua jiwa. Setelah bertemu keduanya menyatu. Mengarungi kehidupan bersama. Mencipta harmoni dalam bahtera. Menebar cinta, menggapai cita. Berharap mencapai surga.
Disebabkan Islam tidak membenarkan pacaran dan interaksi non syar'i dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, bagaimana menjembatani agar dua jiwa yang hendak membangun rumah tangga saling mengenal? Pernikahan bukan sebuah uji coba yang dengan mudahnya dibatalkan karena ketidakcocokan yang bermula dari tidak-saling-kenal, bukan?
Allah sendiri menyatakan tiga hal yang hendak dituju oleh pernikahan: sakinah, mawaddah, rahmah.Dengan ketiga hal itu, sungguh dunia akan menjadi lebih indah. Seorang ikhwan yang tadinya berjuang sendirian, seorang akhwat yang sebelumnya hidup tanpa teman, tiba-tiba didampingi manusia yang paling menyemangati sekaligus mengasyikkan. Maka dakwah menemukan energinya yang baru, perjuangan menjadi berlipat kekuatannya. Bukankah itu adalah surga dunia?
Untuk menuju ke pernikahan yang demikian, dan menghindarkan dari peluang keretakan rumah tangga akibat tidak-saling-kenal, Islam memerintahkan nadhar "melihat" calon istri. Pun sebaliknya, akhwat memiliki hak serupa untuk mengetahui siapa calon suaminya.
Ta'aruf adalah nadhar yang dikembangkan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip Islam dan tidak melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh agama yang sempurna ini. Maka seperti disebut penulis pada pengantar, sebagai salah satu sarana untuk mencapai pernikahan, setidaknya taaruf menjadi pengantar untuk meniadakan efek-efek negatif pacara
Ta'aruf adalah nadhar yang dikembangkan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip Islam dan tidak melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh agama yang sempurna ini. Maka seperti disebut penulis pada pengantar, sebagai salah satu sarana untuk mencapai pernikahan, setidaknya taaruf menjadi pengantar untuk meniadakan efek-efek negatif pacara
Download Intisari Tak Kenal Maka Ta'aruf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar