Penulis : Ustadz Anis Matta
Tirani dan Keterasingan
Bagaimanakah kita menandai bahwa suatu masyarakat mengalami krisis moral? Dalam konteks ini kita dapat menyebutkan dua gejala; tirani dan keterasingan. Tirani merupakan gejala dari rusaknya perilaku sosial; dimana polarisasi sosial terbagi menjadi kelompok kuat yang tiran dan kelompok lemah yang menjadi obyek tirani. Jika dalam kelompok kuat menyebar nilai-nilai kejahatan yang mendorong mereka melakukan tirani, maka dalam kelompok lemah itu menyebar nilai-nilai kehinaan yang mematikan semangat perlawanan mereka.
Sementara itu, keterasingan menandai rusaknya hubungan sosial. Keterasingan berarti bahwa individu merasa sebagai orang asing dalam masyarakatnya, la hidup di tengah mereka, namun tidak pernah merasakan kebersamaan dengan mereka, la bekerja secara fisik bersama mereka, namun tidak pernah merasakan keakraban hati dengan mereka. Lalu secara perlahan individu dan masyarakat terbelah dan terpisah; Dimana individu tidak lagi melihat masyarakat sebagai tempatnya melebur, dan karenanya tidak merasa hidup untuk masyarakat. Individu hidup bagi dirinya sendiri. Ketika ia merasa nurani sosialnya terbunuh, ia menjadi putus asa dan gamang serta kehilangan arah; awal dari mana ia menemukan dorongan fatalisme dalam dirinya, awal dari mana ia menemukan dorongan irrasional menguasai logika batinnya, ia kehilangan kepercayaan kepada orang lain, dan ia kehilangan semua dorongan persahabatan dalam dirinya.
Tirani dan Keterasingan
Bagaimanakah kita menandai bahwa suatu masyarakat mengalami krisis moral? Dalam konteks ini kita dapat menyebutkan dua gejala; tirani dan keterasingan. Tirani merupakan gejala dari rusaknya perilaku sosial; dimana polarisasi sosial terbagi menjadi kelompok kuat yang tiran dan kelompok lemah yang menjadi obyek tirani. Jika dalam kelompok kuat menyebar nilai-nilai kejahatan yang mendorong mereka melakukan tirani, maka dalam kelompok lemah itu menyebar nilai-nilai kehinaan yang mematikan semangat perlawanan mereka.
Sementara itu, keterasingan menandai rusaknya hubungan sosial. Keterasingan berarti bahwa individu merasa sebagai orang asing dalam masyarakatnya, la hidup di tengah mereka, namun tidak pernah merasakan kebersamaan dengan mereka, la bekerja secara fisik bersama mereka, namun tidak pernah merasakan keakraban hati dengan mereka. Lalu secara perlahan individu dan masyarakat terbelah dan terpisah; Dimana individu tidak lagi melihat masyarakat sebagai tempatnya melebur, dan karenanya tidak merasa hidup untuk masyarakat. Individu hidup bagi dirinya sendiri. Ketika ia merasa nurani sosialnya terbunuh, ia menjadi putus asa dan gamang serta kehilangan arah; awal dari mana ia menemukan dorongan fatalisme dalam dirinya, awal dari mana ia menemukan dorongan irrasional menguasai logika batinnya, ia kehilangan kepercayaan kepada orang lain, dan ia kehilangan semua dorongan persahabatan dalam dirinya.
Download Membentuk Karakter Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar